TEMA PMPT 2019: DIBAPTIS DAN DIUTUS
SUB-TEMA MAC
Memperteguhkan Kita Untuk Membawa Salib
Rumah: Keluarga Benson & Christina
Fasilitator : Saudara Leo
Di dunia yang serba-serbi tidak menentu ini, banyak peristiwa, kejadian, halangan, penderitaan dan anjakan padigma yang mebuatkan diri kita atau komuniti kita mudah letih dalam memperjuangkan diri sendiri dan komuniti untuk mempercayai Tuhan Yesus. Sepertimana fokus kita pada bulan ini hendaklah apa saja keletihan dan kesakitan yang kita alami dalam menghidupkan peritah "Cinta Kasih" dan mengikuti jalan keadilan, salib itu tetap menjadi punca perkembangan dan penyucian kita. St. Agustinus ada mengajar bahawa terdapat dua jenis salib yang Tuhan perintahkan harus kita pikul. Pertama, salib yang jasmaniah dan yang kedua, salib yang rohaniah. Di dalam petikan (Markus 8:34) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku".
DIALOG
Thomas berkahwin dengan seorang wanita Katolik selama 15 tahun dan kadang kala dia menemani isterinya ke gereja. Beberapa tahun yang lepas, dia mula merasakan bahawa ada suatu kekurangan dalam hidupnya dan dia mulai mempertimbangkan keputusannya untuk dibaptis dalam iman Katolik. Persahabatan keluarganya dengan seorang paderi dan KED memberi inspirasi kepadanya. Akhirnya, dia membuat keputusan untuk mengikuti program IKD pada tahun 2016.
Perjalanan iman itu suatu perjalanan yang menarik tetapi juga agak rumit daripada yang disangkanya. Ada kalanya, keraguan timbul dan beberapa kali, Thomas hampir putus asa disebabkan masalah-masalah yang membelenggu.
Thomas bersyukur telah menerima karunia Pembaptisan semasa Paska yang lepas dan dia sedar bahawa isterinya mempunyai iman yang kuat terhadap Yesus Kristus dan kerap berpaling kepada Allah dalam segala cubaan dan kesusahan dalam kehidupan rumahtangga mereka. Dia merasakan bahawa mungkin berkat doa isterinya, dia dapat mengikuti kelas IKD dengan penuh ketabahan. Kini, dia selalu ingat akan tindakan Yesus apabila dia berhadapan dengan kesusahan. Imannya dalam kesengsaraan, kewafatan dan kebangkitan Yesus, meyakinkan dia bahawa dia boleh mengharungi segala kesusahan dalam hidupnya kerana Kristus menyertainya.
MEMAHAMI MAKSUD DIALOG - THOMAS
Secara keseluruhnnya kita dapat mengupas maksud tersurat yang jelas diberitahu di dalam dialog tersebut. Seperti yang St Agustinus katakan terdapat dua jenis salib yang Tuhan perintahkan harus kita pikul. Pertama, salib yang jasmaniah dan yang kedua, salib yang rohaniah.
DIALOG
Thomas berkahwin dengan seorang wanita Katolik selama 15 tahun dan kadang kala dia menemani isterinya ke gereja. Beberapa tahun yang lepas, dia mula merasakan bahawa ada suatu kekurangan dalam hidupnya dan dia mulai mempertimbangkan keputusannya untuk dibaptis dalam iman Katolik. Persahabatan keluarganya dengan seorang paderi dan KED memberi inspirasi kepadanya. Akhirnya, dia membuat keputusan untuk mengikuti program IKD pada tahun 2016.
Perjalanan iman itu suatu perjalanan yang menarik tetapi juga agak rumit daripada yang disangkanya. Ada kalanya, keraguan timbul dan beberapa kali, Thomas hampir putus asa disebabkan masalah-masalah yang membelenggu.
Thomas bersyukur telah menerima karunia Pembaptisan semasa Paska yang lepas dan dia sedar bahawa isterinya mempunyai iman yang kuat terhadap Yesus Kristus dan kerap berpaling kepada Allah dalam segala cubaan dan kesusahan dalam kehidupan rumahtangga mereka. Dia merasakan bahawa mungkin berkat doa isterinya, dia dapat mengikuti kelas IKD dengan penuh ketabahan. Kini, dia selalu ingat akan tindakan Yesus apabila dia berhadapan dengan kesusahan. Imannya dalam kesengsaraan, kewafatan dan kebangkitan Yesus, meyakinkan dia bahawa dia boleh mengharungi segala kesusahan dalam hidupnya kerana Kristus menyertainya.
MEMAHAMI MAKSUD DIALOG - THOMAS
Secara keseluruhnnya kita dapat mengupas maksud tersurat yang jelas diberitahu di dalam dialog tersebut. Seperti yang St Agustinus katakan terdapat dua jenis salib yang Tuhan perintahkan harus kita pikul. Pertama, salib yang jasmaniah dan yang kedua, salib yang rohaniah.
SALIB JASMANIAH | SALIB ROHANI |
menahan nafsu yang tak teratur yang berhubungan dengan sentuhan, rasa, penglihatan dan seterusnya |
Tuhan Yesus mengajar kita untuk mengendalikan apa-apa yang disukai pikiran kita dan untuk mengekang dorongan-dorongan yang tak teratur, dengan kerendahan hati, ketenangan, kesederhanaan, kesopanan, damai sejahtera, dst
|
Berbalik kepada tema besar kita iaitu "DIBAPTIS". Baptis memberi makna besar kepada seorang kristian dimana dia mulai menerima kepercayaan kristus. Penerimaan ini mengajar seseorang kristian untuk memikul salib seperti mana Thomas mengalami pelbagai masalah yang membelenggu keluarga dan juga masalah di tempat kerja yang membuatkan Thomas hampir saja putus asa dan menimbulkan keraguan. Mujur sahaja Thomas menerima karunia dan mempunyai isteri yang mempunyai iman kuat terhadap Yesus Kristus membuatkan Thomas bersemangat untuk memikul salibnya dan yakin bahawa dia boleh mengharungi setiap perjalanan rohaninya.
PENDALAMAN
Teks Alkitab: 2 Korintus 12:9-10
12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
KESIMPULAN
Sungguh, melalui penderitaan, kita sebenarnya dikuduskan. Kita dilatih untuk tidak menjadi sombong dan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi untuk mengandalkan kekuatan Tuhan.
Dalam kelemahan, kita menjadi lebih mudah untuk bersandar kepada-Nya, sebab kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan untuk MEMPERTEGUH SESAMA KITA dan apa yang kita capai, bukanlah merupakan jerih payah kita sendiri melainkan rahmat Tuhan yang bekerja di dalam kita. Maka penderitaan adalah seakan diri kita ikut serta dalam misteri Kristus, yaitu jalan yang menjadikan kita sedikit demi sedikit menyerupai Dia. Karena keselamatan kita diperoleh melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, maka kita mesti mengambil bahagian dalam sengsara-Nya, agar dapat memeroleh keselamatan itu.
PENDALAMAN
Teks Alkitab: 2 Korintus 12:9-10
12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
KESIMPULAN
Sungguh, melalui penderitaan, kita sebenarnya dikuduskan. Kita dilatih untuk tidak menjadi sombong dan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi untuk mengandalkan kekuatan Tuhan.
Dalam kelemahan, kita menjadi lebih mudah untuk bersandar kepada-Nya, sebab kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan untuk MEMPERTEGUH SESAMA KITA dan apa yang kita capai, bukanlah merupakan jerih payah kita sendiri melainkan rahmat Tuhan yang bekerja di dalam kita. Maka penderitaan adalah seakan diri kita ikut serta dalam misteri Kristus, yaitu jalan yang menjadikan kita sedikit demi sedikit menyerupai Dia. Karena keselamatan kita diperoleh melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, maka kita mesti mengambil bahagian dalam sengsara-Nya, agar dapat memeroleh keselamatan itu.
Rujukan:
http://www.katolisitas.org/memikul-salib-mengikuti-yesus/
http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=2korintus%2012:9-10*
http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=2korintus%2012:9-10*
Comments
Post a Comment