TEMA PMPT
2019: DIBAPTIS DAN DIUTUS
SUB-TEMA FEBRUARI
Memanggil Kita Menjadi Kudus
Rumah: Keluarga Justinus & Ruinah
Fasilitator : Saudara Vensis
Pada bulan Februari ini, terdapat kesinambungan diantara Fokus
bulan ini dan juga bulan lepas (Januari) dimana perkaitan diantara Pembaptisan
dan Kekudusan adalah rahmat yang relevan kita kaitkan. Kudus dengan erti kata
lain “Suci” adalah salah satu dari sifat utama Tuhan dan ia adalah kasih yang
sempurna, sehingga kekudusan dan kasih adalah suatu yang tidak terpisahkan
sebab Tuhan adalah Kudus (Im 19:2, Lk 1:49, 1Ptr 1:15). Oleh itu aabila kita
Dibaptis maka kita telah menerima Yesus kita disucikan dari segala dosa dan
menjadi baru.
DIALOG
Kita semua dipanggil untuk menjadi suci dan menjalani kehidupan
dengan cinta kasih dan memberi kesaksian dalam apa saja yang kita lakukan
dimana saja kita berada. (Gaudete et
Exultate, Bergembiralah dan bersukacitalah, no. 14)
Tuhan memanggil kita kepada kesucian; kesucian ini akan berkembang
melalui tindakan-tindakan kecil kita.
Sebagai contoh: Seorang wanita berada bersama kelompok
rakan yang sedang ber "gossip" tetapi beliau tidak ikut serta di dalam cerita
atau “gossip” tersebut.
Contoh kedua: Seorang bapa yang baru pulang dari tempat
kerja dan berasa penat tetapi sanggup mendengar dan melayan anak-anaknya dengan
penuh sabar dan penuh kasih
Contoh ketiga: Kita mengalami satu kebimbangan, tetapi
kita mengingati Maria dengan mengambil Rosari dan berdoa dengan penuh iman.
PERKONGSIAN
Disini saya hanya sempat mendapatkan dua catatan perkongsian iaitu
dari saudara:
Justinus: Beliau baru sahaja membeli sebuah kereta
second hand diamana kereta tersebutlah menjadi kenderaan bagi beliau untuk
memudahkan urusan harian beliau. Terjadilahpada suatu hari seorang wanita juga
sedang memandu sebuah kenderaan telah melanggar dibahagian belakang
kenderaannya dan membuat sedikit kerosakkan dibahagian “bumper” belakang
menyebabkan beliau terpaksa mendapatkan bayaran ganti rugi dari wanita
tersebut, tetapi wanita itu merayu mengatakan bahawa beliau buat masa sekarang
tiada wang, dan berjanji akan membayarnya setelah ada wang maka En Justinus pun
membiarkan wanita itu berlalu pergi dan menghalalkan sahaja apa yang terjadi tanpa
meminta sebarang wang ganti rugi.
Benson: Beliau berkerja di sebuah Syarikat bas di
Singapura, Beliau sangat risau kerana terdapat rakan-rakan sekerjanya yang
sering berkelahi dan tidak bersefahaman diantara satu-sama lain. Walaupun rakannya
berasal dari dominasi lain tetapi En Benson cuba untuk menerapkan Cinta Kasih
yang diajar oleh Tuhan dengan menasihati mereka agar tidak lagi bergaduh dan
berdamailah. Dukacita mereka tidak mendengar nasihat dari Beliau, tetapi En Benson
telah pun melakukan tugas kekudusan beliau dengan menasihati mereka.
PENDALAMAN
Setelah mendalami Dialog dan perkongsian tersebut kita
dapat melihat bahawa kekudusan itu dimulai dari hal- hal kecil dan
sederhana.
Dalam hal ini janganlah kita berpikir bahwa kekudusan adalah sesuatu yang terlalu tinggi yang tidak dapat diraih. Sebab, menurut Santa Teresia Kanak-kanak Yesus, kekudusan berawal dari hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan motif kasih yang besar kepada Tuhan, karena perbuatan kasih adalah jalan utama yang memimpin kita kepada Tuhan. Contohnya, kita dapat bangun tidur lebih awal 10 minit untuk berdoa, kita dapat menyapa anggota keluarga atau jiran dengan tersenyum, atau membantu membuang sampah pada tempatnya di rumah atau di tempat kerja. Singkatnya, dalam keseharian kita, kita menyadari akan kehadiran Tuhan, sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati-Nya dengan setiap perkataan dan perbuatan kita. Dimulai dari hal-hal kecil inilah, kemudian kita dibentuk oleh Kristus untuk menjadi semakin serupa dengan-Nya, yaitu mengikuti kerendahan hati-Nya dengan memikul salib kita sehari-hari, supaya kita dapat turut serta dalam kemuliaan-Nya (1 Pet 4: 13, LG 41).
*Sumber dari: http://www.katolisitas.org/apa-itu-kekudusan/
Dalam hal ini janganlah kita berpikir bahwa kekudusan adalah sesuatu yang terlalu tinggi yang tidak dapat diraih. Sebab, menurut Santa Teresia Kanak-kanak Yesus, kekudusan berawal dari hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan motif kasih yang besar kepada Tuhan, karena perbuatan kasih adalah jalan utama yang memimpin kita kepada Tuhan. Contohnya, kita dapat bangun tidur lebih awal 10 minit untuk berdoa, kita dapat menyapa anggota keluarga atau jiran dengan tersenyum, atau membantu membuang sampah pada tempatnya di rumah atau di tempat kerja. Singkatnya, dalam keseharian kita, kita menyadari akan kehadiran Tuhan, sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati-Nya dengan setiap perkataan dan perbuatan kita. Dimulai dari hal-hal kecil inilah, kemudian kita dibentuk oleh Kristus untuk menjadi semakin serupa dengan-Nya, yaitu mengikuti kerendahan hati-Nya dengan memikul salib kita sehari-hari, supaya kita dapat turut serta dalam kemuliaan-Nya (1 Pet 4: 13, LG 41).
*Sumber dari: http://www.katolisitas.org/apa-itu-kekudusan/
PENDALAMAN
Teks Alkitab: 1 Petrus
1:14-16
1:14 Hiduplah
sebagai anak-anak yang taat s dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu
kebodohanmu, 1:15tetapi hendaklah
kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu v sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 1:16 sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
KESIMPULAN
Paus
Fransiskus pernah berkata “Jangan takut
kepada kekudusan. Ia tidak akan mengambil kekuatan, tenaga atau kegembiraan
anda”. Di tahun Misi ini kita disuruh untuk memikul kerana kita percaya itu
ialah penggilan kita. Tidak susah untuk menjalankan kekudusan atau menjadi
kudus. Lakukanlah perkara kecil sehinggalah ke perkara yang besar dan marilah kita semua menginginkan
kekudusan, iaitu kesempurnaan hidup sebagai pengikut Kristus. Kerana pada
Penghakiman terakhir, setiap orang akan diukur berdasarkan kekudusannya, dan hanya dengan kekudusan setiap
dari kita dapat masuk ke syurga (2 Pet 3:11, Why 21:27). Kekudusan ini diperoleh dari
banyaknya kasih yang kita perbuat di dunia; dan pertumbuhan di dalam kasih ini
membuat kita menjadi tak bercela di hadapan Allah (Flp 1:9-10, 1 Tes 2 :12-13).
Kristus sendiri mengajarkan pentingnya kekudusan, sebab tanpa itu kita tidak
dapat melihat Allah (Mat 5:8; Ibr 12:14)
Comments
Post a Comment